Alinea adalah satu kesatuan pikiran,
satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .Alinea merupakan himpunan
yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari
pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus
menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar
diakhir kalimat. Alenia dapat juga di sebut Paragraf adalah suatu penuangan ide
penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang
berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut
sebagai karangan singkat.
Dalam
paragraph terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat
topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling
berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Panjang
pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok
yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya
sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa
kalimat saja.
Macam-macam
Alenia
Berdasarkan sifat dan tujuannya,
alinea dapat dibedakan menjadi :
1.
Alinea
Pembuka
2.
Alinea
Penghubung
3.
Alinea
Penutup
Berdasarkan sifat isinya, alinea
dapat dibedakan menjadi :
1.
Alinea
persuatif
2.
Alinea
argumentatif
3.
Alinea naratif
4.
Alinea
deskriptif
5.
Alinea
ekspositoris
Berdasarkan fungsi, alinea dapat
dibedakan menjadi :
1.
Alinea
Pembuka
2.
Alinea
Pengembang
3.
Alinea
Penutup
Syarat-syarat pembentukan Alinea:
1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama
mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya
yang membentuk sebuah alinea.
3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide
dengan menggunakan kalimat pendukung.
4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan
disampaikan secara tepat.
Pola Pengembangan Alinea
a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya
terdapat pada bagian awal kalimat.
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir.
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut.
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir.
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut.
Disetiap alinea pasti ada kalimat yang
saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka pada saat melakukan penulisan,
kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat utama dan kalimat
penjelas.
-Kalimat Utama
Biasanya kalimat utama diletakkan pada
awal kalimat, tetapi kalimat utama bisa diletakkan ditengah maupun diakhir
kalimat. Kalimat utama adalah kalimat inti dari sebuah gagasan yang berisi
sebuah pernyataan dan akan dijelaskan oleh kalimat penjelas.
-Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat yang
memberikan penjelasan ide dari kalimat utama suatu paragraph.
Macam-macam Kalimat Topik
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf
adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat
topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik
di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf.
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam,
yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif,
paragraf penuh kalimat topik.
1.
Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat
pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang
menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang
terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh paragraf deduktif :
” Olahraga akan membuat badan kita menjadi
sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan
yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika
kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang
atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang
penyakit.”
Contoh paragraf deduktif :
” Orang yang sukses adalah orang yang
mampu menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu
keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang menghantar
Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung, sampai
kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling yang memberikan pelayanan
“door to door”.
1.
Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan dipada
akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan
penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan.
Contoh paragraf induktif :
” Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1
hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Adik
Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih luas daripada
kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka
memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep,
175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa
Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
Contoh paragraf induktif .”
” Yang menyebabkan banjir di Jakarta
sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih
banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu
masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu
maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir
kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi
terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh
masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas
banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di
sekitarnya.”
1.
Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada
bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif.
Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan
utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh paragraf deduktif-induktif :
” Pemerintah menyadari bahwa rakyat
Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan
umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya
bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian
para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa
pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi
kebutuhan rakyat.”
1.
Paragraf Tanpa kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf
sama kedudukannya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat
topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan
kalimat topik karena kalimat yang satu dan lainnya memiliki kedudukan yang
sama. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif
dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh paragraf Tanpa kalimat topik :
” Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar
lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar
lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang
sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.”
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar